Tambora? Terus terang, saya baru dengar kata itu tanggal 3
April lalu. Saat kapan? Saat ngobrol bareng tim dari Wisata Gunung di Masjid Terminal
Kampung Rambutan. Hari itu, kami sedang berkumpul menunggu seluruh anggota open
trip ke Papandayan. Seketika, mas –yang entah siapa namanya- menyebutkan, kalau
Bang Ase, salah satu senior di Wisata Gunung dan beberapa anggota WG yang lain,
tidak ikut ke Papandayan karena tanggal 5 April akan berangkat ke Tambora. Ikut serta di Pendakian Tambora
dalam rangka peringatan 200 tahun meletusnya Gunung Tambora, katanya.
Setelah hari ini, saya lebih ingin tahu. Seperti apakah
keindahan Tambora?
Sejarah Singkat
Gunung Tambora terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat,
tepatnya di Pulau Sumbawa. Gunung Tambora merupakan stratovolcano
aktif, yang pada tanggal 10 April 1815 pernah meletus dengan skala 7, Volcanic
Explosivity Index (VEI), yang menurut ahli seperti 4x lipat letusan Gunung
Krakatau. Letusan maha dahsyat yang terjadi sebelum matahari terbenam, 200
tahun lalu. Efek dari letusan tersebut lebih dahsyat, bahkan efeknya sampai
hingga ke benua Eropa. Dari bencana kelaparan, epidemi tifus dan beberapa
bencana lainnya.
200 tahun telah berlalu, tentu saja keadaan Gunung Tambora
dan sekelilingnya sudah berubah. BEAUTIFUL. Seindah apa? Saya baru bisa
deskprisikan keindahan Tambora dalam Gambar. Sejauh imajinasi, dan kemampuan
jari ini mencari gambar dalam dunia maya, seperti ini lah Tambora saat ini:
Buat saya yang memang pemula dalam hal pendakian gunung, yang bisa dibilang, baru mulai suka.. ketika melihat gambar Tambora saja sudah merinding. Betapa keindahan, Pegunungan, Laut, Padang Pasir jadi satu. Apalagi jika saya melihat pemandangan ini, SECARA LANGSUNG?
Take a very deep breath, Em....
Sekian #PesonaTambora yang bisa saya tuangkan dalam tulisan. Jikalau jodoh, saya mungkin bisa "melihat mu" langsung lewat kompetisi ini. Jika tidak, masukkan saja ke bucket list, yang entah kapan bisa kesampaian ^^
Salam Lestari!
***** Batas kalimat/bahasa Indonesia baku *****
Update 14042015:
Karena postingan blog ini masuk nominasi aja. ehehehe, so mari teruskan cerita tentang Tambora.
Ini foto Bang Ase di acara Tambora kemarin.. hehe (source: Grup Wasap - Papandayan Ceria by Wisata Gunung)
Update 14042015:
Karena postingan blog ini masuk nominasi aja. ehehehe, so mari teruskan cerita tentang Tambora.
Ini foto Bang Ase di acara Tambora kemarin.. hehe (source: Grup Wasap - Papandayan Ceria by Wisata Gunung)
updated: 25042015
Semalem ada yang share juga di grup Wasap, dan emang sempet liat juga postingan WG di IG. Wuiihh.. bang Ase tampil di tipiiiii :))
Kalo kata Bang Ase, keril yang dia bawa itu 100L. Disuruhnya begitu, biar keren, padahal bikin ngeh-ngeh an buat sampe ke Puncak Tambora. Dion tuh, gak bawa apa-apa :)) kerilnya entang. Menang dapet Deuter diskon 50% beli di outfest. Planning ke Tambora itu bisa sampe 3 hari 2 malem, tapi kru pada ngeyel. Dikiranya bisa 2 hari 1 malem, akhirnya kru yang laen pada tepar setelah sampe puncak. Kru tambah sehari lagi buat istirahat, Bang ase dan kru depan termasuk Dion, turun duluan.
Semalem ada yang share juga di grup Wasap, dan emang sempet liat juga postingan WG di IG. Wuiihh.. bang Ase tampil di tipiiiii :))
Kalo kata Bang Ase, keril yang dia bawa itu 100L. Disuruhnya begitu, biar keren, padahal bikin ngeh-ngeh an buat sampe ke Puncak Tambora. Dion tuh, gak bawa apa-apa :)) kerilnya entang. Menang dapet Deuter diskon 50% beli di outfest. Planning ke Tambora itu bisa sampe 3 hari 2 malem, tapi kru pada ngeyel. Dikiranya bisa 2 hari 1 malem, akhirnya kru yang laen pada tepar setelah sampe puncak. Kru tambah sehari lagi buat istirahat, Bang ase dan kru depan termasuk Dion, turun duluan.
sumber:
"tidak ada warga sekitar gunung tambora yang selamat saat letusan gunung terjadi." ucap penyiar berita salah satu stasiun tv
ReplyDeletenyokap langsung bilang, "kayaknya itu azab dari Allah. sampe ga ada yang selamat gitu. kayak warga kota pompeii" :)))
horror juga sih bayanginnya. Merapi meletus aja, efeknya sampe kebumen. Apalagi model Pompeii atau Tambora
Delete